Sejak awal berdiri, Ponpes Sabilunnajat adalah pesantren berbasis salaf yang dalam pembelajarannya mengkaji berbagai kitab, seperti kitab Fiqh, Tasawuf, Tauhid, Tafsir, Sejarah, Nahwu dan Syorof , Mantiq, serta Maani.
Di ponpes ini, pengkajiannya lebih khusus kepada pengkajian tentang ilmu alat. Namun, tidak menutup kemungkinan banyak santri juga yang ahli dalam bidang Fiqh dan Tauhid.
Berikut sistem pengajaran yang diterapkan di Ponpes Sabilunnajat:
- Sistem Sorogan
Sistem sorogan yang diterapkan di Ponpes Sabilunnajat adalah untuk santri yang mukim di pesantren atau “santri aktif”. Cara yang dilakukan adalah santri membaca kitab dengan cara diperhatikan oleh gurunya, mendengar, dan membenarkan ketika seorang santri ada kesalahan dalam membacanya.
Sistem sorogan ini dilaksanakan pada waktu tertentu yakni ba’da shalat dzuhur, ba’da shalat Ashar, dan ba’da shalat Dhuha. Kitab yang dibaca seperti kitab Fiqh, kitab Nahwu dan Sharaf, hafalan Al-Qur‟an, serta yang lainnya.
- Sistem Ceramah
Sistem ceramah yang dilaksanakan di Sabilunnajat biasanya dilakukan dua kali dalam satu minggu khusus untuk masyarakat sekitar. Hari minggu pagi digunakan untuk pengajian ibu-ibu dan hari Kamis malam digunakan untuk pengajian bapak-bapak.
Selai itu, juga dilaksanakan di bulan Ramadhan yaitu kuliah subuh dan kultum. Hal ini biasa disebut oleh masyarakat sekitar disebut dengan sistem babandung kuping.
- Sistem Wetonan
Kegiatan pembelajaran di Ponpes Sabilunnajat menggunakan kitab-kitab klasik yang bernuansa salaf yang dipadukan dengan keadaan-keadaan saat ini. Dari pembelajaran yang diterangkan oleh seorang guru kemudian disesuaikan dengan kondisi zaman saat ini. Hal ini yang memudahkan para santri lebih cepat memahami kandungan yang ada dalam kitab-kitab yang diajarkan.
Sistem wetonan yang diterapkan di Ponpes Sabilunajat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:
- Sistem wetonan biasa diterapkan setelah shalat Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashar, Magrib, dan Isya. Dengan mengkaji kitab-kitab yang sudah ditentukan.
- Pengajian mingguan yang diikuti oleh seluruh santri dengan mengkaji kitab-kitab yang sudah ditentukan oleh pesantren.
- Pembelajaran di bulan Ramadhan. Untuk sistem dan waktu pembelajaran biasanya dilaksanakan sejak hari pertama bulan Ramadhan selama dua minggu sebelum Ramadhan berakhir.
Nama dari kegiatan bulan Ramadhan ini yaitu pesantren kilat atau pendidikan kilat yang biasa diikuti oleh seluruh santri yang masih sekolah guna mengisi liburan sekolah. Pesantren kilat juga diikuti oleh santri kalong atau santri yang tidak menetap di pesantren.
Program pembelajaran yang ditetapkan oleh Ponpes Sabilunnajat pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan ponpes pada umumnya. Kitab-kitab yang diajarkannya pun masih sama dengan pesantren pada umumnya.
Namun, dalam pembelajarannya sedikit pengkhususan bagi santri yang sambil sekolah dan yang takhosus. Santri yang sambil sekolah biasanya tidak mengikuti pembelajaran setelah shalat Duha dan shalat Dzuhur, mengingat waktu sedang mengikuti pembelajaran di sekolah. Untuk takhosus harus mengikuti pembelajaran di pesantren pada waktu setelah shalat Duha dan setelah shalat Dzuhur. Tenaga pengajar di Ponpes Sabilunnajat yaitu dari keluarga pesantren dan santri-santri yang sudah menikah kemudian difasilitasi rumah untuk tetap tinggal di pesantren.
very attractive design and appearance, I suspect the designer is a professional UI/UX born from Islamic education
BalasHapus